Memilih material atap sering kali menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi Anda yang menginginkan perlindungan terbaik sekaligus kenyamanan dalam jangka panjang.

Di antara banyak pilihan yang ada, atap UPVC dan spandek menjadi dua material yang paling sering dibandingkan. Lantas pertanyaan utamanya adalah sebenarnya mana yang lebih unggul, di antara atap UPVC vs spandek?

Melalui artikel ini, kami ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan yang selama ini kami gunakan dalam membantu banyak proyek bangunan.

Mulai dari hunian, komersial, hingga industri dimana keduanya memang populer, namun performanya tentu tidak selalu setara di semua kondisi. Karena itu, memahami karakter setiap material menjadi langkah awal yang penting sebelum menjatuhkan pilihan.

Mengenal UPVC dan Spandek Secara Singkat

Sebelum masuk pada perbandingan mendalam, mari kita lihat dulu karakter dasar dari kedua material ini.

UPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride) adalah material turunan polimer yang dibuat tanpa bahan pelunak, sehingga strukturnya lebih kaku dan stabil. 

Dalam produk atap, UPVC biasanya dilengkapi beberapa lapisan perlindungan tambahan, termasuk pelindung panas dan UV. Sifat dasar dari material ini adalah tidak menghantarkan suara dan panas setinggi logam, sehingga lebih nyaman untuk hunian maupun bangunan yang membutuhkan kondisi stabil.

Sementara itu, spandek merupakan material logam yang umumnya terbuat dari kombinasi aluminium dan seng.

Karakteristiknya ringan, kuat, dan mudah dipasang. Namun sebagai material logam, spandek memiliki sifat menghantarkan panas dan suara yang lebih tinggi. Itu sebabnya spandek lebih banyak digunakan pada gudang, pabrik, bengkel, atau area dengan kebutuhan struktural tertentu.

Dari sini saja sudah dapat terlihat bahwa karakteristik kedua material berbeda. Namun bagaimana performanya jika dibandingkan lebih detail? Mari cari tahu lebih jauh!

Atap UPVC vs Spandek, Mana yang Lebih Unggul?

Membedah keunggulan atap UPVC vs spandek perlu dilakukan dari berbagai aspek. Berikut detail perbandingan antara kedua material atap populer ini:

1. Performa Menghadapi Cuaca Panas

Indonesia memiliki iklim tropis dengan paparan sinar matahari yang intens. Kondisi ini membuat kemampuan meredam panas menjadi faktor penting dalam pemilihan material atap.

Keunggulan Atap UPVC

Salah satu keunggulan paling menonjol dari atap UPVC adalah kemampuannya menahan panas secara signifikan. Struktur polimernya yang ditambah lapisan pelindung UV membantu mengurangi penyerapan panas ke dalam bangunan.

Dalam banyak kasus, suhu ruangan di bawah atap UPVC bisa terasa jauh lebih stabil dan sejuk, sehingga pemakaian pendingin udara menjadi lebih efisien.

Bagaimana Dengan Atap Spandek?

Sementara, spandek yang berbahan logam menghantarkan panas dengan cepat. Di siang hari, bagian bawah atap bisa terasa panas dan  kenyamanan ruang.

Pada beberapa bangunan industri, hal ini bisa diterima dikarenakan:

  • Ventilasi besar
  • Aktivitas tidak terlalu bergantung pada kenyamanan termal

Namun untuk rumah atau area kerja yang membutuhkan suhu stabil, spandek seringkali membutuhkan tambahan insulasi.

2. Kemampuan Meredam Suara

Selain panas, suara juga menjadi perhatian banyak pemilik bangunan.

  • Atap UPVC

Struktur atap UPVC secara alami mampu menyerap suara, terutama suara hujan.

Material polimer yang padat membuat getaran suara tidak mudah diteruskan ke dalam ruangan. Karena itu, ruangan di bawah UPVC terasa lebih tenang dan nyaman, terutama saat hujan deras.

  • Atap Spandek

Sementara, spandek memiliki karakter sebaliknya. Karena berbahan metal, setiap tetes hujan yang jatuh akan menimbulkan suara cukup keras.

Pada bangunan yang digunakan sebagai tempat aktivitas sehari-hari seperti rumah, sekolah, kantor kecil, atau workshop, kondisi ini dapat sangat mengganggu.

Oleh karena itu, biasanya, spandek memerlukan tambahan peredam suara jika ingin mencapai tingkat kenyamanan yang diharapkan.

3. Ketahanan terhadap Korosi dan Lingkungan Ekstrem

Ketahanan material terhadap karat juga menjadi pertimbangan penting, terutama untuk bangunan di daerah:

  • Lembap
  • Dekat laut
  • Lingkungan industri yang mengandung uap kimia

Atap UPVC tidak memiliki sifat korosi karena tidak terbuat dari logam. Ini menjadikannya pilihan yang aman untuk area dengan kriteria:

  • Tingkat kelembapan tinggi
  • Lingkungan dengan kontaminasi kimia
  • Fasilitas yang membutuhkan perlindungan jangka panjang dari pelapukan

Sementara itu, spandek sebenarnya cukup kuat, namun tetap memiliki risiko korosi. Jika lapisan pelindungnya rusak atau terkelupas, bagian metal di dalamnya bisa terpapar udara dan air, sehingga potensi karat meningkat.

Meski dapat bertahan lama dengan perawatan, spandek tetap diperlukan pengecatan atau coating berkala agar tetap optimal.

4. Kekuatan Struktur dan Ketahanan Terhadap Beban

Kekuatan material tidak hanya dipengaruhi oleh bahan dasarnya, tetapi juga oleh bagaimana struktur atap dibuat.

  • Atap UPVC

Dalam banyak proyek, kami melihat bahwa atap UPVC memiliki ketebalan dan desain berongga yang membantu menyerap benturan.

Struktur yang dimiliki atap UPVC ini membuat lebih tahan terhadap efek retak atau pecah ketika terkena beban tertentu, misalnya ranting jatuh atau tekanan ringan dari luar.

Meski tidak dirancang untuk menahan pijakan langsung, konstruksinya tetap memberikan stabilitas yang baik untuk kebutuhan atap hunian maupun komersial.

  • Atap Spandek

Spandek memiliki keunggulan berbeda. Sebagai material logam, spandek memang kuat terhadap tekanan horizontal, tetapi sifatnya yang lebih tipis membuat permukaannya mudah penyok jika terkena beban titik.

Meski tidak langsung merusak performanya, permukaan yang penyok dapat mempengaruhi tampilan dan membuat aliran air tidak lagi optimal jika penyoknya cukup dalam.

Pada beberapa kasus, struktur rangka perlu disesuaikan agar spandek dapat bekerja maksimal karena jarak gording harus lebih rapat.

5. Efisiensi Instalasi dan Perawatan Jangka Panjang

Saat membahas pemasangan atap, kami selalu melihatnya dari sudut pandang efisiensi waktu, kemudahan teknis, dan kebutuhan perawatan ke depannya.

  • Atap UPVC

Atap UPVC termasuk mudah dipasang karena bobotnya ringan dan konstruksinya kokoh. Lembarnya biasanya lebih stabil, sehingga proses penyelarasan saat instalasi menjadi lebih cepat. 

Selain itu, UPVC tidak memerlukan perawatan khusus. Selama pemasangan dilakukan dengan benar dan menggunakan aksesoris yang sesuai, atap ini bisa bertahan lama tanpa perlakuan tambahan.

  • Atap Spandek

Pada sisi lain, spandek juga relatif mudah dipasang. Namun perawatannya membutuhkan perhatian lebih, terutama pada area sambungan dan permukaan.

Spandek yang terkena paparan cuaca ekstrem biasanya memerlukan pengecatan ulang atau coating pelindung seperti penggunaan material zincalume dan colorbond.

Coating pelindung tersebut dilakukan agar tetap tahan lama. Jika tidak dilakukan, potensi karat atau perubahan warna akan muncul lebih cepat.

6. Estetika dan Kesesuaian Penggunaan

Pemilihan atap tidak hanya soal teknis, tetapi juga tampilan akhir bangunan. Bagi banyak pengguna, atap UPVC terasa lebih modern karena tampilannya rapi dan warnanya tidak mudah pudar. Warna putih atau cerah pada UPVC juga membantu memantulkan panas dan memberikan kesan bersih. 

Atap ini sering digunakan pada:

  • Rumah tinggal
  • Ruko
  • Fasilitas publik
  • Area komersial yang membutuhkan tampilan lebih seragam

Spandek memiliki karakter estetika yang lebih industrial. Tampilannya cocok untuk:

  • Pabrik
  • Gudang
  • Bengkel
  • Bangunan yang memang memprioritaskan fungsi daripada kesan visual

Meski tersedia dalam berbagai warna, perubahan warna akibat panas dan cuaca sering terjadi lebih cepat dibandingkan UPVC.

7. Kemudahan Pemasangan dan Efisiensi Waktu

Di berbagai proyek yang kami tangani, kecepatan pemasangan sering menjadi pertimbangan penting.

Atap UPVC memiliki bobot ringan serta struktur yang lebih stabil ketika dibawa, sehingga proses instalasi dapat dikerjakan lebih cepat dan aman.

Ukuran lembarannya yang lebar juga membantu mengurangi jumlah sambungan, yang pada akhirnya mempercepat penyelesaian proyek.

Spandek juga memiliki bobot yang ringan, namun karena sifatnya yang lebih tipis dan mudah bergetar, proses pemasangan biasanya membutuhkan kehati-hatian ekstra.

Terutama untuk memastikan lembaran tidak penyok atau tergores. Hal ini bisa memperpanjang durasi pekerjaan di lapangan.

Jadi, Mana yang Lebih Unggul?

Jika melihat fungsi utama atap untuk menciptakan kenyamanan, mengurangi panas, serta memberikan ketahanan cuaca jangka panjang, atap UPVC menjadi pilihan yang lebih unggul.

Material ini menawarkan kombinasi yang seimbang antara ketahanan, kenyamanan akustik, dan efisiensi energi.

Demikian pun, spandek tetap memiliki kelebihan pada kekuatan struktural dan bobot yang sangat ringan, namun dalam banyak kebutuhan hunian maupun industri, efektivitas UPVC dalam mengontrol panas dan suara memberikan nilai tambah signifikan.

Konsultasikan Kebutuhan Atap Anda Bersama Kami

Memilih material atap adalah keputusan penting karena menyangkut kenyamanan, keamanan, dan ketahanan bangunan dalam jangka panjang.

Kami memahami bahwa setiap proyek memiliki kebutuhan yang berbeda. Karena itu, kami selalu merekomendasikan agar Anda menilai kondisi lokasi, jenis bangunan, hingga kebutuhan fungsional sebelum menentukan material terbaik.

Sebagai tim yang berpengalaman memasok dan menyediakan solusi atap UPVC, kami selalu siap membantu Anda memastikan setiap keputusan lebih tepat. Jika Anda memerlukan panduan lebih mendalam mengenai pemilihan material atau ingin berdiskusi tentang kebutuhan proyek Anda, Anda dapat menghubungi kami kapan saja. Tim kami siap membantu Anda menemukan solusi atap yang paling sesuai untuk kebutuhan proyek Anda.