Atap seng galvalum dikenal kuat, ringan, dan tahan terhadap cuaca ekstrem. Namun, kekuatan material ini tidak akan berfungsi maksimal bila pemasangannya dilakukan sembarangan. Kami sering menemukan kasus kebocoran bukan karena kualitas bahan yang buruk, melainkan akibat teknik pemasangan yang kurang tepat. 

Sambungan tidak rapat, sekrup salah posisi, hingga sudut atap yang terlalu datar, semuanya bisa memicu rembesan air saat hujan deras. Untuk menghindari masalah tersebut, penting memahami cara kerja seng galvalum dan bagaimana cara memasangnya dengan benar sejak awal.

Mengapa Seng Galvalum Bisa Bocor?

Meski dikenal sebagai material logam yang tangguh, seng galvalum tetap bisa mengalami kebocoran jika pemasangannya tidak dilakukan dengan benar. Berdasarkan pengalaman kami di lapangan, beberapa kesalahan teknis yang tampak sepele justru menjadi penyebab utama rembesan air dari atap. Mengenali potensi penyebab sejak awal sangat membantu mencegah kerusakan di kemudian hari.

1. Sambungan Tidak Rapat

Lembaran galvalum harus ditumpuk secara tepat, minimal satu hingga dua gelombang, agar tidak menyisakan celah di antara sambungan. Jika pemasangan kurang presisi, air hujan bisa meresap melalui celah kecil tersebut, terutama saat hujan turun deras disertai angin. Hal ini juga sering terjadi saat lembaran dipasang melawan arah aliran air, yang membuat sambungan tidak berfungsi maksimal sebagai pelindung.

2. Sekrup Longgar atau Salah Posisi

Sekrup yang tidak dipasang rapat atau tanpa ring pelindung bisa menjadi titik masuk air. Dalam banyak kasus, kami mendapati sekrup dipasang terlalu longgar, terlalu dalam, atau bahkan di titik yang tidak strategis. Hal ini bisa menciptakan rongga mikro yang memungkinkan air menetes ke bawah atap seiring waktu.

3. Sudut Kemiringan Atap Kurang

Jika kemiringan atap terlalu landai, air akan mengalir lebih lambat dan bisa tertahan di titik tertentu. Genangan air yang dibiarkan terlalu lama di atas permukaan galvalum berisiko merembes melalui celah sambungan, terutama jika pemasangan kurang rapi. Idealnya, atap galvalum dipasang dengan sudut minimal 10° agar air mengalir lancar dan tidak mengendap.

Tips Pemasangan yang Tepat agar Tidak Bocor

Agar atap seng galvalum benar-benar tahan terhadap kebocoran, pemasangan harus mengikuti standar teknis yang akurat. Kesalahan kecil seperti sambungan yang tidak tumpang tindih atau penggunaan sekrup yang tidak sesuai bisa berdampak besar dalam jangka panjang. Berdasarkan praktik terbaik yang kami terapkan di berbagai proyek, berikut tips teknis yang bisa Anda ikuti:

1. Pastikan Tumpukan Lembaran 1–2 Gelombang

Setiap lembar seng galvalum sebaiknya dipasang dengan sistem tumpang tindih minimal satu hingga dua gelombang. Tujuannya adalah agar tidak ada celah yang memungkinkan air merembes di antara sambungan. 

Selain itu, pemasangan harus mengikuti arah jatuhnya air, mulai dari bagian bawah atap (dekat talang) dan naik ke atas, agar air tidak mengalir melawan tumpukan sambungan. Lembaran juga harus diposisikan rata tanpa tekanan berlebih agar tidak menekuk atau melengkung yang bisa menciptakan rongga udara.

2. Gunakan Sekrup Khusus Galvalum dengan Ring Karet

Jenis sekrup yang digunakan sangat menentukan kerapatan sambungan. Gunakan sekrup khusus galvalum yang dilengkapi ring karet neoprene di bagian bawah kepala sekrup. Ring ini berfungsi sebagai penutup kedap air dan mencegah bocor di area lubang sekrup.

Kami sarankan pemasangan sekrup dilakukan dengan bor berkecepatan sedang dan kontrol torsi, agar tekanan merata dan tidak merusak lapisan permukaan galvalum.

3. Atur Kemiringan Atap Minimal 10 Derajat

Sudut kemiringan yang terlalu datar bisa menyebabkan genangan air di permukaan atap. Dalam banyak kasus, air yang tidak segera mengalir akan mencari celah sekecil apa pun untuk turun ke bawah. 

Oleh karena itu, kami menyarankan sudut kemiringan minimal 10° untuk rumah tinggal, dan lebih curam untuk area dengan curah hujan tinggi. Kemiringan yang tepat juga membantu memperpanjang umur atap dan mengurangi beban struktural akibat air yang tertahan.

4. Tambahkan Talang dan Flashing di Titik Rawan

Talang dan flashing sangat penting untuk area pertemuan antara atap dan dinding, sudut perpotongan atap, serta bagian atap yang bertemu dengan struktur vertikal. Tanpa komponen ini, air bisa merembes melalui celah mikro yang tidak terlihat.

Gunakan bahan flashing berkualitas, dan pastikan pemasangan dilakukan dengan teknik lipatan atau overlap yang benar agar tidak mudah terbuka saat terkena angin atau pergerakan atap akibat pemuaian suhu.

Waktu Terbaik untuk Pasang Galvalum

Selain teknik pemasangan, waktu pelaksanaan juga berperan penting dalam menjaga hasil akhir agar kuat dan bebas bocor. Kami sering menemukan bahwa pemasangan yang terburu-buru di waktu yang kurang tepat justru meningkatkan risiko kesalahan teknis yang berdampak pada kebocoran.

1. Hindari Musim Hujan

Memasang atap saat musim hujan sangat tidak kami sarankan. Selain membahayakan keselamatan tenaga kerja, permukaan galvalum yang basah juga menyulitkan proses pemotongan dan penempatan. Air yang masuk di sela-sela sambungan belum dikencangkan bisa menjadi awal rembesan yang sulit dilacak di kemudian hari.

2. Pilih Pagi atau Sore Hari

Galvalum sebagai material logam bersifat menghantarkan panas. Saat siang hari, permukaannya bisa menjadi sangat panas dan memuai. Jika pemasangan dilakukan dalam kondisi tersebut, posisi sekrup atau sambungan bisa bergeser saat suhu kembali normal. Oleh karena itu, kami lebih merekomendasikan pekerjaan dilakukan pagi atau sore hari saat suhu material lebih stabil.

3. Cek Cuaca Sebelum Mulai

Pastikan jadwal pemasangan disesuaikan dengan prakiraan cuaca lokal. Meskipun tidak sedang musim hujan, hujan lokal atau mendadak bisa merusak progres kerja atau membasahi area yang belum selesai. Penundaan satu hari lebih baik daripada harus membongkar ulang akibat kebocoran.

Periksa Pemasangan Setelah Hujan Pertama

Langkah penting yang sering terlewat setelah pemasangan adalah melakukan pemeriksaan setelah hujan pertama. Justru pada momen inilah kita bisa mengetahui apakah seluruh sambungan sudah benar-benar kedap dan posisi lembaran terpasang sempurna.

1. Lakukan Pemeriksaan Visual dari Dalam Ruangan

Cek plafon, loteng, atau sisi atas dinding yang bersinggungan langsung dengan atap. Jika ada bekas basah, rembesan air, atau tetesan kecil, berarti ada celah pada sambungan atau sekrup yang perlu diperbaiki.

2.Tinjau Ulang Bagian Sudut dan Pertemuan Sisi

Area sudut atap, ujung atas, dan pertemuan antara atap dan tembok vertikal sering menjadi titik paling rawan bocor. Kami menyarankan agar titik-titik ini dipantau secara khusus dan bila perlu diberi pelapis tambahan seperti sealant atau flashing ulang.

Pemeriksaan ini tidak membutuhkan waktu lama, tetapi berdampak besar dalam menjaga atap galvalum tetap awet dan fungsional dalam jangka panjang.

Gunakan Material Galvalum Berkualitas agar Lebih Tahan Lama!

Setiap langkah dalam pemasangan atap berpengaruh besar terhadap ketahanan bangunan secara keseluruhan. Meskipun seng galvalum dikenal kuat dan tahan cuaca, hasil akhirnya sangat bergantung pada pemilihan material yang tepat sejak awal. Produk dengan kualitas yang konsisten, ukuran akurat, dan permukaan utuh akan jauh lebih mudah dipasang serta menghasilkan sambungan yang rapat dan tidak mudah bocor.

Idealtata menyediakan beragam pilihan seng galvalum berkualitas untuk kebutuhan atap rumah, ruko, maupun bangunan lainnya. Dengan spesifikasi yang sesuai kebutuhan konstruksi serta proses pengemasan yang aman, produk kami membantu pemasangan lebih presisi dan hasil akhir lebih tahan lama. Hubungi tim kami untuk mendapatkan produk yang sesuai struktur, ukuran, dan kebutuhan proyek Anda.